RESUME ARTIKEL
ILMIAH
Resume adalah salah satu cara untuk
menyampaikan informasi dengan cara memaparkan pokok pembahasan dari suatu
kalimat atau karangan. Resume menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti
ikhtisar atau ringkasan, berarti resume artikel ilmiah dapat diartikan sebagai
ringkasan dari suatu artikel ilmiah yang mengandung pokok pemabahsan.
Langkah-Langkah Membuat Resume
1.
Menbaca teks
atau naskah asli
Teks
atau naskah yang akan diresume perlu dipahami kesuluruhan isisnya dengan cara
membeca semua isi dari naskah tersebut. Naskah asli harus dibaca berkali-kali
untuk memahami isi dari naskah dan maksud dari penulis naskah, istilah yang
susah dipahami juga harus dicari tau maknanya untuk manambah wawasan.
2.
Mencari dan
mencatat gagasan utama
Setelah
membaca naskah asli, gagasan utama yang terdapat dalam naskah tersebut
sebaiknya dicari dan dicatat. Gagasan utama yang ada nantinya dapat dijadikan
sebagai kerangka untuk membuat resume.
3.
Menulis Resume
Kerangka
gagasan utama yang sudah ada selanjutnya dikembangkan dengan kalimat baru tanpa
mengubah inti pembahsan dari penulis. Bahasa yang digunakan sebaiknya yang
sederhana dan pemilihan kata yang mudah dipahami. Penulis resume sebaiknya
tidak menambhakan pendapat pribadinya dalam menulis sebuah resume.
4.
Membaca hasil
resume
Setelah
resume selesi dibuat bacalah kembali resume tersebut untuk mengetahui apakah
ada kesalahan dalam penulisan resume seperti ejaan, tanda baca, ataupun
penggunaan bahasa.
Contoh Resume Artikel Ilmiah
PENGGUNAAN ARANG AKTIF KULIT DURIAN (Durio
zibethinus Murr) TERHADAP TINGKAT ADSORPSI KROMIUM (Cr6+)
PADA LIMBAH BATIK
Kharta Zarkasi, Anita Dewi Moelyanigrum, Prehatin
Trirahayu Ningrum
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember
Pendahuluan
Logam
kromium merupakan salah satu kandungan dari limbah batik yang berbahaya,
Kromium merupakan logam berat yang sulit terurai di alam dan dapat terakumulasi
di tubuh melalui makanan. Kandungan kromium dalam tubuh dapat menyebabkan
iritasi hidung, kulit, mata, dan paru-paru bahkan bisa menyebabkan kangker.
Metode adsorpsi merupakan salah satu caya untuk mengurangi kandungan kromium
dalam limbah batik.
Arang
aktif adalah adsorben yang dipakai untuk mengadsorpsi logam kromium. Kulit
durian adalah limbah organik yang dapat dijadikan arang aktif karena dapat
mengadsorpsi kromium sebesar 10,67 mg/gr berdasarkan penelitian dari Sauepraseasit,
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kandungan kromium dalam limbah batik
setelah penambahan arang aktif kulit durian dengan jumlah yang bervariasi.
Metode
Penelitian
Arang kulit durian dibuat dengan metode drum-klin selama enam jam, diayak dengan
ukuran 100 mesh kemudian diaktivasi dengan HCL 0,1 M selama 48 jam. Selanjutnya
disuci dengan aquades dan dikeringkan dengan oven pada suhu 80oC
selama 16 jam. PErcobaan dilakukan terhadap 2 kelompok, satu kelompok yang
tidak diberi perlakuan dan satu kelompok lagi diberi tiga perlakun (X1,X2,X3).
Perlakuan pertama (X1) sampel diberi 30 gr/l arangkulit durian,
perlakuan kedua (X2) sampel diberi 40 gr/l arang kulit durian, perlakuan
ketiga (X3) sampel diberi 50 gr/l arang kulit durian. Masing-masing
perlakuan dilakukan perendaman selama 30 menit, kemudian kadar kromiumnya
diukur menggunakan atomic absorption
spectrophotometry (AAS).
Hasil
Penurunan
kadar krmium dalam limbah batik untuk perlakuan pertama, kedua, dan kegita
masing-masing sebesar 5,23%, 14,14%, dan 22,51%.
Pembahasan
Adsorpsi
merupakan peristiwa penyerapan zat yang tidak diinginkan oleh adsorbenakibat
adanya gaya tarik-menarik antara molekul-molekul karena gaya Van Der Waals.
Penambahan arang aktif kulit durian menyebabkan menunjukkan adanya penurunan
kadar kromium dalam limbah batik, ini menunjukkan arang aktif kulit durian
mampu mengadsorpsi logam berat. Penurunan kadar kromium terbesar diperoleh
dengan perlakuan ketiga (X3) yaitu sebesar 22,51% dengan penambahan
arang aktif kulit durian sebanyak 50 gr/l. Kecepatan pengadukan merupakan faktor
penting untuk membantu arang aktif mengalami tumbukan dengan logam berat.
Kemampuan adsorpsi juga dipengaruhi oleh konsentrasi logam berat, arang aktif
yang dibutuhkan akan semakin banyak jika konsentrasi logam berat semakin besar.
Kesimpulan
Nilai
rata-rata kadar kromium dalam limbah batik yang tidak diberi perlakuan sebesar
38,2 mg/l. Nilai rata-rata kromium pada limbah batik dengan perlakuan pertama,
kedua, dan ketiga berturut-turut sebesar 36,2 mg/l, 32,8 mg/l, dan 29,6 mg/l.
Penurunan kadar kromium dalam limbah batik terbesar diperoleh dengan perlakuan
ketiga, yaitu sebesar 22,51%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar