Rabu, 27 November 2019

Resume Artikel Ilmiah


RESUME ARTIKEL ILMIAH

Resume adalah salah satu cara untuk menyampaikan informasi dengan cara memaparkan pokok pembahasan dari suatu kalimat atau karangan. Resume menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ikhtisar atau ringkasan, berarti resume artikel ilmiah dapat diartikan sebagai ringkasan dari suatu artikel ilmiah yang mengandung pokok pemabahsan.

Langkah-Langkah Membuat Resume
1.    Menbaca teks atau naskah asli
Teks atau naskah yang akan diresume perlu dipahami kesuluruhan isisnya dengan cara membeca semua isi dari naskah tersebut. Naskah asli harus dibaca berkali-kali untuk memahami isi dari naskah dan maksud dari penulis naskah, istilah yang susah dipahami juga harus dicari tau maknanya untuk manambah wawasan.
2.    Mencari dan mencatat gagasan utama
Setelah membaca naskah asli, gagasan utama yang terdapat dalam naskah tersebut sebaiknya dicari dan dicatat. Gagasan utama yang ada nantinya dapat dijadikan sebagai kerangka untuk membuat resume.
3.    Menulis Resume
Kerangka gagasan utama yang sudah ada selanjutnya dikembangkan dengan kalimat baru tanpa mengubah inti pembahsan dari penulis. Bahasa yang digunakan sebaiknya yang sederhana dan pemilihan kata yang mudah dipahami. Penulis resume sebaiknya tidak menambhakan pendapat pribadinya dalam menulis sebuah resume.
4.    Membaca hasil resume
Setelah resume selesi dibuat bacalah kembali resume tersebut untuk mengetahui apakah ada kesalahan dalam penulisan resume seperti ejaan, tanda baca, ataupun penggunaan bahasa.

Contoh Resume Artikel Ilmiah
PENGGUNAAN ARANG AKTIF KULIT DURIAN (Durio  zibethinus Murr) TERHADAP TINGKAT ADSORPSI KROMIUM (Cr6+) PADA LIMBAH BATIK
Kharta Zarkasi, Anita Dewi Moelyanigrum, Prehatin Trirahayu Ningrum
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember
Pendahuluan
            Logam kromium merupakan salah satu kandungan dari limbah batik yang berbahaya, Kromium merupakan logam berat yang sulit terurai di alam dan dapat terakumulasi di tubuh melalui makanan. Kandungan kromium dalam tubuh dapat menyebabkan iritasi hidung, kulit, mata, dan paru-paru bahkan bisa menyebabkan kangker. Metode adsorpsi merupakan salah satu caya untuk mengurangi kandungan kromium dalam limbah batik.
            Arang aktif adalah adsorben yang dipakai untuk mengadsorpsi logam kromium. Kulit durian adalah limbah organik yang dapat dijadikan arang aktif karena dapat mengadsorpsi kromium sebesar 10,67 mg/gr berdasarkan penelitian dari Sauepraseasit, Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kandungan kromium dalam limbah batik setelah penambahan arang aktif kulit durian dengan jumlah yang bervariasi.

Metode Penelitian
Arang kulit durian dibuat dengan metode drum-klin selama enam jam, diayak dengan ukuran 100 mesh kemudian diaktivasi dengan HCL 0,1 M selama 48 jam. Selanjutnya disuci dengan aquades dan dikeringkan dengan oven pada suhu 80oC selama 16 jam. PErcobaan dilakukan terhadap 2 kelompok, satu kelompok yang tidak diberi perlakuan dan satu kelompok lagi diberi tiga perlakun (X1,X2,X3). Perlakuan pertama (X1) sampel diberi 30 gr/l arangkulit durian, perlakuan kedua (X2) sampel diberi 40 gr/l arang kulit durian, perlakuan ketiga (X3) sampel diberi 50 gr/l arang kulit durian. Masing-masing perlakuan dilakukan perendaman selama 30 menit, kemudian kadar kromiumnya diukur menggunakan atomic absorption spectrophotometry (AAS).

Hasil
            Penurunan kadar krmium dalam limbah batik untuk perlakuan pertama, kedua, dan kegita masing-masing sebesar 5,23%, 14,14%, dan 22,51%.

Pembahasan
            Adsorpsi merupakan peristiwa penyerapan zat yang tidak diinginkan oleh adsorbenakibat adanya gaya tarik-menarik antara molekul-molekul karena gaya Van Der Waals. Penambahan arang aktif kulit durian menyebabkan menunjukkan adanya penurunan kadar kromium dalam limbah batik, ini menunjukkan arang aktif kulit durian mampu mengadsorpsi logam berat. Penurunan kadar kromium terbesar diperoleh dengan perlakuan ketiga (X) yaitu sebesar 22,51% dengan penambahan arang aktif kulit durian sebanyak 50 gr/l. Kecepatan pengadukan merupakan faktor penting untuk membantu arang aktif mengalami tumbukan dengan logam berat. Kemampuan adsorpsi juga dipengaruhi oleh konsentrasi logam berat, arang aktif yang dibutuhkan akan semakin banyak jika konsentrasi logam berat semakin besar.

Kesimpulan
            Nilai rata-rata kadar kromium dalam limbah batik yang tidak diberi perlakuan sebesar 38,2 mg/l. Nilai rata-rata kromium pada limbah batik dengan perlakuan pertama, kedua, dan ketiga berturut-turut sebesar 36,2 mg/l, 32,8 mg/l, dan 29,6 mg/l. Penurunan kadar kromium dalam limbah batik terbesar diperoleh dengan perlakuan ketiga, yaitu sebesar 22,51%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar